Yang ga
ngebikin “made my day” itu katanya kalo kita mengingat masa lalu, bener ga sih
guys? Iya, emang bener. Tapi kalo masalalunya indah dan menyenangkan pasti
betah untuk terjebak didalam ingatan lampau itu.. hm oke.
Selamat tahun baru ya, makasih bro
masih bertahan diawal intro cerita blogku hehe. Udah lumayan lama aku ga ngasih
hal baru disini, dan mungkin kalian akan bosen dengan ceritaku yang melulu itu
saja. Awal 2020ku membahagiakan karna masih diberi umur sama Allah, tandanya
belum kalah dengan keadaan dan harus selalu lebih kuat dari sebelumnya. 2019
adalah tahun terberatku juga menjadikanku kuat, dimana aku kehilangan mama. Tempat
ternyaman di dunia buat cerita hal apapun, dan mungkin sekarang aku mencoba
untuk menyimpannya sendiri. Ah rasanya tidak terlalu menyimpan sendiri,
sesekali aku masih bercerita dengan orang-orang terdekatku. Sebelumnya terima
kasih untuk kalian yang selalu ada disisi gelapku, aku gamau nyebutin namanya
satu-satu disini, takutnya kalau kalian baca bakalan GR hahaha.
Dibalik rapuhnya segala hal dalam
diri di tahun lalu, tahun lalu juga yang membuat aku berdiri lagi, yang membuat
sadar bahwa hidupku belum berakhir. 2019 yang teramat mengesankan entah baik
atau buruk aku mencoba menerimanya, kalau kata podcasts rintik sedu sih “ada
banyak hal yang harus di gapapa-in”. Aku merasakan banyak hal ditahun lalu,
memang terdengarnya klise karna pasti setiap hari banyak hal terjadi dalam
hidup kita. People come and go itu memang benar, apalagi menginjak usia 20, di
semester 5 ini di sibukkan dengan tugas kuliah, terkadang sesekali berjualan
rujak cireng di hari libur, oya yang mau order langsung aja check di account
instagram aku ya @tigadara__ . Tidak sedikit dari teman yang mulai sama
sibuknya denganku, tapi tak jarang juga masih ada yang menemani. Waktu lalu mendapat
nasehat dari teman baikku, basically kita hidup itu solo player. Memang benar, mengganggap
semuanya sesuai porsi agar tidak banyak kecewanya, karena semuanya jika sudah
memiliki hal yang menyenangkan bakalan jarang menengok yang lama.
Anyway 2019 juga merupakan part of
my lucky year, karena ditahun ini juga kali pertama aku diterima jadi pengajar
di Atma English Course. Ini bukan pertama kalinya aku menaruh lamaran di lbb,
sebelumnya sudah beberapa kali jajal dan hasilnya tidak seberuntung di Atma,
excited panggilan pertama interview setelah menunggu telepon satu minggu lebih dari
si mimin. Ke excited an ku bercampur dengan rasa sedikit cemas bukan perkara
cemas membayangkan interviewnya, melainkan kabar kurang mengenakan dari papa. Pulang
kerja papa datang dengan lutut bercucuran darah, katanya baik-baik saja. Kurasa
tidak karna sehabis kami basuh dengan air dan diperban dengan p3k seadanya
darahnya tak kunjung berhenti, rasanya lukanya dalam. Aku memutuskan untuk
membawa papa ke dokter, padahal aku sudah rapi mau berangkat interview. Disisi lain
papa tau aku sangat menginginkan kesempatan pertamaku itu, lalu dengan kebesaran
hati seorang papa, aku dipaksa berangkat interview sedangkan beliau diantar
dengan tetanggaku. Rasanya memang berangkat dengan hati penuh kegelisahan
disaat orangtua membutuhkan, lagi-lagi mereka tetap mementingkan anaknya, aku
ingin punya hati seperti kedua orang tuaku yang selalu lapang, dan itu sulit. Tapi
aku mencobanya.
Anyway! Sesampainya di Atma,
disambut baik sama mimin. Ditanya seperti interview pada umumnya, and I got one
more surprise,,, 99 soal grammar dan 1 soal essay mashaallah kaget dong kirain
interview doang, dengan kekuatan bulan bintang dan segala kekuranganku aku
semangat mengerjakannya sendiri di ruang ber ac tapi keringetan soalnya grogi
diliatin si mimin haha.
Tiga hari kemudian aku mendapat
telfon lagi, dan aku disuru datang kembali ke Atma dengan tujuan mulai
mengajar, tapi 2 minggu di training dulu sama senior disana, didampingi
mengajarnya, aku memilih memegang level kiddos, pengalaman pertama berhadapan
langsung dengan murid membuatku kurang percaya diri jika langsung memegang
level intermediate, mereka menyenangkan, lucu, dan sulit diatur gemes hihihi. They
always curious about new things ya namanya juga anak-anak rennn, jadi ngerasa
ngajarin si jeje nih. My gold experience ga berlangsung lama, setelah 4 kali
training aku memutuskan untuk tidak melanjutkannya, dikarenakan tidak ada
kendaraan, dan aku kos di dekat kampus. Kebetulan lokasi mengajarku ini dekat
dengan rumah tapi mengingat jadwal kuliah ku senin sampai jumat membuat
kewalahan jika mondar mandir posisi belum mempunyai kendaraan pribadi sendiri.
Dari sini aku belajar tentang
kelapangan hati seorang papa, ketulusan teman-teman baikku yang sedia berada
didalam kegundahanku, sampai dengan mensyukuri setiap pemberian Allah ke dalam
hidupku yang mana nikmatnya ga ada berenti-berentinya tapi aku sebagai hamba
yang kurang ajar, banyak mengeluhnya, banyak lupanya, dan tentu banyak
kurangnya. No matter how hard it is carry on. Carry on. Jangan lupa dengerin
lagunya hindia, favorit!
Sebaik-baiknya
nikmat adalah kelengkapan keluarga, jadi sesibuk-sibuknya kalian jangan lupa
nikmatin setiap momen bersama yang tercinta, yaitu keluarga <3
Comments
Post a Comment